Rabu, 13 Mei 2009

Cerpen" Tanya Jawab Seorang Anak Gembala Dengan Hati Kecil"

Tanya Jawab Seorang Anak Gembala Dengan Hati Kecil

Kehidupan seseorang di dunia ini memang berbeda-beda, ada kaya, ada miskin, ada cantik ada buruk, ada pintar ada bodoh, ada baik dan jahat. Itu semua perbedaan yang ada dalam kehidupan yang kita temuai dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam kesibukan aku sehari-hari dengan mengembala bebek setiap pulang sekolah, aku melamun di sebuah pohon besar yang rindang dan sejuk, setelah melihat kejadian dan perbedaan setiap teman dengan teman yang lain.

Sambil terdiam di bawah pohon rindang”

Aku bertanya pada hatiku”Siapakah aku?, dan bagaimanakaha aku?” sambil termenung dalam diam.

Kamu adalah seorang lelaki yang miskin dan baik hati! Jawab, hatiku dengan tegas tanpa ragu.

Wahhh! Itu kah aku?

Dan aku bertanya lagi pada hati kecilku! Kenapa teman-temanku yang kaya itu tak peduli sama orang miskin? Dengan rasa marah! Dengan tanggap hati menjawab! Karena mereka takut miskin dan mereka sombong!

Oh…! Berarti benar mereka selalu meremehkan aku yang miskin ini.

Dan aku pun sadar dari lamunan dan Tanya jawab bersama hati kecilku.

Oh tuhan! Engkau adalah tuhanku yang maha adil, maha bijaksana, dan maha pengasih pada umatnya! Dengan menatap langit serta tangan diangkat ke depan dada.

Engkau tak akan memberi cobaan pada hambamu yang tak bisa ditanggungnya, pasti di setiap masalah dan kejadian pasti ada hikmah dan maknanya.

Aku terbangun dari lamunan setelah bapak datang untuk menggantikan untuk menggembala bebek, “ Tata “ kenapa kamu melamaun? Tanya bapak padaku,

Aku sedang bertanya pada hati kecilku bapak! Sambil tersenyum pada bapak.

Bertanya tentang apa kamu?” Tanya lagi bapak padaku”

Tentang perbedaan di setiap elemen kehidupan manusia, yaitu seperti aku dan teman-temanku ada yang kaya dan miskin dan sebagainya pak! Jawab aku sambil menatapnya.

Ohhh…!! Dengan senyuman bapak menjawab dan sambil menyuruh pulang kerumah.

Dah kamu pulang sana dan makan ya! Suruh bapak padaku.

Iya pak ! jawab aku sambil berlari….

Sambil berlari aku bernyanyi”

”dunia ini…., penuh dengan peranan… cerita…nya…….mudah berubah!

Ada peran wajah ada..peran berpura –puara….!

Mengapa kita..bersandiwara????

Mengapa kita bersandiwara???

Peran yang kocak buat orang terbahak –bahak!

Peran bercinnta buat orang mabuk kepayang!”

Dengan hati gembiara aku bernyanyi.

Dari kata-kata lirik lagu tadi memang itu dunia, Cuma sementara dan hanya sandiwara, dan setiap orang pasti akan mendapat peran berbeda-beda dan mungkin juga mendapat peran yang sama.

Begitu pula dengan kehidupan nyata yang kita rasakan sehari-hari, sifat manusia itu berbeda-beda dan mungkin ada juga yang sifatnya sama dengan manusia lain. Itu memang telah ditentukan oleh maha pencipta sang sutradara seluruh mahluk yang hidup di dunia ini.

Dan aku berhenti dari nyanyian aku tadi” sambil duduk disebuah pematang sawah sambil menatap rumput dan ilalang yang tertiup angin.

Aku bertanya pada hati kecilku lagi” siapa yang bisa membuat rumput-rumput dan ilalang itu harus mengikuti arah mata angin?”, dan siapa yang memerintah angina untuk menggoyangkan rumput dan ilalang itu?” sambil menatap tajam.

Yang membuat rumput-rumput dan ilalang mengikuti arah mata angin adahalah tuhan! jawab dengan tegas!,

Tuhanlah yang maha pengendali, maha pencipta, maha berkehendak, maha segalanya, bukan hanya angina bisa menggoyangkan rumput-rumput dan ilalang itu, bumi dan isinya pun bisa dihancurkan oleh angina tersebut bila tuhan menghendakinya, denga keras dan tegas hati menjelaskan jawaban aku!

Hati kecil menambahkan! Hai manusia! Yang kaya, yang punya jabatan tinggi, dan memiliki kekuasaan janganlah kau bersombong hati! Karena itu hanya titipan dan sementara. Bila tuhan murka maka kalian akan merasakan akibat dari kesombongan kalian sendiri.

Aku terbengong dan terhanyut dalam kata-kata hati kecil yang lugas dan tegas, menambah rasa keimanan dan keyakinan aku terhadap kekuasaan tuhan.

Ya Tuhan…..!!!! sambil aku menatap langit dengan tenang!

Ampunilah dosa hambamu ini! Sambil merendahkan diri !

Jadikanlah aku manusia yang selalu bersyukur atas karuniamu, walau aku dalam keadaan miskin! Sambil mengangkat kedua tangannya.

Hati kecil bertanya! Apa kau mengerti Tata tentang arti hidup ini dan makna dari setiap perbedaan ini!

Mengerti hati kecil! Jawab Tata dengan rendah diri dan terdiam, sambil terbangun dari duduknya!

Terima kasih tuhan! Terima kasih hati kecil!

Kau telah melegakan jiwaku tentang makna dari setiap perbedaan didunia ini!sambil mengepalkan kedua tangannya ke atas kepala.

Di dalam sandiwara yang perlu kita jalani dan lakoni adalah mendalami peran kalau tidak mau sang sutradara memarahi kita, atau gagal dalam menjalankan peran yang kita mainkan atau bisa saja digantikan orang lain kalau kita tidak bisa memerankannya. Serta bila si pemain itu bisa memerankan perannya dengan baik, tidak boleh sombong, karena tidak disukai oleh sutradara maupun pemeran lain.

Begitu pula di dunia ini kita hidup telah di beri masing-masing peran yang harus kita jalani dengan baik, bila kaya dan punya jabatan kita tidak boleh sombong karena itu tidak disukai oleh tuhan dan mahluk lainnya.

Itu lah kehidupan, baik-buruk, susah-senang, kaya- miskin, dan sebagainya itu adalah kehendak tuhan yang telah menciptakannya.

Karya : Sukanta

Tanggal : 13 Mei 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

siapapun yang ingin bergabung dengan Nepasta Social Comunity adalah hanya Alumni SLTPN 1 PAKEM Tangerang saja dari semua angkatan dan umum